Header Ads



Bacaan : Amsal 10:1-32

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. (Amsal 10:1-32)

Ellys adalah seorang introvert yang memiliki kecenderungan untuk diam dan berfikir cukup lama ketika ada konflik yang melibatkan dirinya. Berkali-kali dia meyakinkan suaminya untuk memberinya waktu sejenak untuk berdiam diri. Tetapi Ryan suami Ellys adalah seorang ekstrovert yang berkebalikan dengannya. 

Ryan dengan mudah bisa langsung bercerita panjang lebar jika terjadi masalah dengan dirinya. Disinilah konflik sering terjadi diantara keduanya. Ketika Ellys diam, Ryan terkadang tidak sabar untuk menunggu istrinya bercerita. Karena bagi Ryan dengan bercerita, masalah akan segera selesai. 

Tetapi bagi Ellys, dengan berdiam diri dia akan bisa berfikir dan menenangkan diri sejenak sebelum akhirnya dia bisa menceritakan apa yang terjadi kepada suaminya. Setelah pernikahan mereka memasuki tengah tahun pertama, konflik seperti itu mulai muncul dan awalnya mereka sering salah paham satu sama lain. 

Mereka saling menyalahkan dan tidak ada yang mau mengalah. Tetapi ketika mereka mulai menyadari bahwa hal itu terjadi karena mereka memiliki perbedaan dalam menghadapi permasalahan, perlahan-lahan mereka bisa mengatasi konflik itu.

 Ellys belajar untuk tidak terlalu larut dengan pemikirannya sendiri, sementara Ryan juga belajar menghargai istrinya yang berbeda dengan diriya jika istrinya sedang menghadapi masalah.

Itu hanya salah satu contoh konflik yang mungkin terjadi dalam sebuah hubungan. Ternyata jika mau direnungkan, banyak konflik terjadi karena kedua belah pihak tidak menyadari adanya perbedaan tentang cara menghadapi masalah, tentang cara berfikir, kebiasaan dan gaya hidup. 

Sehingga yang terjadi adalah saling menyalahkan, menganggap diri paling benar dan akibatnya timbul pertengkaran dan saling melukai. Padahal bukan masalah benar atau salah, tetapi tentang cara dari keduanya yang berbeda. Memang tidak mudah untuk mengatasi perbedaan itu, tetapi hal itu adalah MUNGKIN.

 Yang pertama harus Anda perjuangkan adalah jadikan Tuhan tetap satu-satunya yang utama dalam hubungan Anda. Teruslah bertumbuh menjadi semakin dewasa di dalam Dia, karena kedewasaan rohani itulah yang akan membuat Anda mampu untuk menguasai diri, tidak cepat marah, lebih bisa mengasihi dan menerima setiap kekurangan. 

Orang yang dewasa tidak akan mudah meluapkan emosinya ketika terjadi konflik. Juga tidak akan mudah mengambil keputusan dan sikap yang salah. Tetapi akan memikirkan bagaimana cara untuk mengatasi konflik itu. Dan kedewasaan itu hanya bisa dipunyai oleh seorang yang mau terus dibentuk dan diajar oleh Tuhan.

Dan pada akhirnya Anda akan menyadari bahwa perbedaan itu ada bukan untuk membuat Anda hancur, tetapi justru hubungan yang Anda miliki akan makin kuat. Mintalah terus kekuatan Tuhan, keluarlah sebagai pemenang atas konflik-konflik yang terjadi!


Renungan:

Tingkat KEDEWASAAN kita akan MENENTUKAN cara kita menangani perbedaan, dan cara kita menangani perbedaan akan menentukan HASIL AKHIR sebuah konflik.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.