Header Ads

Minyak Narwastu Maria



Nats Bacaan : Yohanes 12:1-11
"Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekakannya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu."- Yohanes 12:3

Ada 4 figur yang melayani Tuhan, yaitu Lazarus, Marta, Yudas dan Maria dalam kisah ini. Lazarus hanya menghargai adat manusia, ia mengalami lawatan spektakuler dengan dibangkitkan dari ajal, tapi melayani sekadarnya saja.

Sedangkan maria itu cenderung egois. Ia menyiapkan konsumsi makanan di dapur dengan menyusahkan diri sendiri dalam banyak hal. Sementara Yudas Iskariot itu koruptor, mencuri uang kas murid-murid Tuhan Yesus. Maria memiliki sikap yang berbeda, dia punya minyak Narwastu seharga 300 dinar, yaitu setahun pendapatan kerja jika dipotong ongkos sana-sini. Kelak kalau dia menikah, botol itu bisa dipecah, namun ia memecahkannya buat Tuhan Yesus

Apa makna perbuatan Maria terhadap Tuhan Yesus itu, yang dapat kita pelajari bagi kehidupan kita ?

1. Menyerahkan Masa Depan Pada Tuhan

Pada ayat ke 7 disebut, bahwa hari penguburan/pengorbanan oleh Tuhan sedang disiapkan, hingga ungkapan kasih ditunjukkan oleh Maria kepada Tuhan yang amat dikasihinya itu. Dan jika Tuhannya nanti dihukum mati, lalu siapakah yang mengasuh dan melindungi Maria ? Perminyakan itu mengungkapkan ikatan kasih dengan Tuhan yang tak bisa dipisahkan oleh maut dihari esok. Mazmur 37:5-6 firmannya berkata, supaya kita sekalian in imenyerahkan hidup kita ke tanganNya.

Penyerahan hari depan ke tangan Tuhan itu berarti tidak berlagak tahu akan hari esok, berhubung tak ada orang yang tahu apa yang bakal terjadi di hari esok. Menyerahkan masa depan ke tangan Tuhan itu berarti mempercayai kuasa dan kasihNya dalam memelihara hidup kita di hari esok yang tak menentu. Hari esok dimana akan terjadi hal-hal yang mungkin berbahaya, kita butuh pembela, pengawal, pelindung atas hidup kita. Hari esokpun kita semua bertambah tua, hingga kelak dimasa tua yang semakin tua perlu jaminan atas hidup yang tak berkesudahan. Disitulah kita perlu penyerahan diri ke tangan Tuhan yang menyediakan hidup yang tak berkesudahan.

2. Kerendahan Hati

Maria tak sanggup menuangkan minyak Narwastu ke kepala Tuhannya, hingga dicurahkan ke kaki Tuhan (ayat 3). Dan di kaki itu pula Maria duduk dekat Tuhan. Itu pula posisi hidup rohaninya, yaitu duduk dekat kaki Tuhan. Itulah kerendahan hati. Tuhanpun berkenan jika kita merendah hati dan diri dihadapan Tuhan Yesus.

Dalam kesempatan lain, Maria ini duduk di dekat kaki Tuhan sambil mendengarkan terus-menerus sabda yang diajarkan  oleh Tuhan (Lukas 10:39). Tanpa kerendahan hari tak mungkin Maria duduk dekat kaki Tuhan untuk mendengarkan dengan tekun Firmannya. Orang sombong pasti lebih mementingkan diri sendirinyalah yang harus didengarkan oleh Tuhan. (Mazmur 57:15 menyatakan, bahwa Tuhan itu menghidupkan hati orang yang remuk hati )

Orang sombong ialah orang yang tak mau berdoa. Contonhnya adalah Yuri Gagarin, Kosmonot Uni Sovyet sekitar tahun 1960an yang tak percaya Tuhan saat tiba di luar angkasa sehingga Ia dan pesawatnya hilang tersesat. Janganlah tinggi hati, maka berdoalah. Dan dalam kerendahan hati, maka kita pasti akan dimuliakan.

3. Penyaliban Kemegahan Diri

Rambut itu merupakan mahkota kebanggaan bagi seorang wanita. Tapi Maria menyeka kaki Tuhan dengan rambutnya, ini membuktikan bahwa pribadi Maria dengan segala harga diri, kehormatannya direlakan, gengsinya tak dipakai saat bertemu dengan Tuhan yang telah menyelamatkan kehidupannya.

Apa yang kita perbuat bagi pekerjaan Tuhan, Janganlah kita hanya berusaha untuk dilihat oleh manusia, tapi dikenan oleh Tuhan itu jauh lebih penting. Bila hendak bermegah (bangga), maka janganlah bermegah diatas diri sendiri melainkan bermegahlah dalam nama Tuhan saja (Mazmur 20:8)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.