Header Ads

Ketika Saya Menerima Kristus Sebagai Juru Selamat Pribadi



Sebenarnya saya sudah pernah menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat saya secara pribadi ketika saya kelas 5 SD di sekolah minggu. Tetapi supaya lebih resmi dan lebih pasti, akhirnya saya mengambil kesempatan untuk menerima sakramen baptisan air. Pada hari Sabtu, tanggal 28 Mei 2011 saya dibaptis di gereja saya. Pada waktu itu saya benar – benar antusias sekali untuk dibaptis. Saya takut kalau kalau saya tidak masuk sorga atau tidak bisa ikut pengangkatan seandainya saya tidak cepat – cepat dibaptis. Berita yang paling membuat saya takut adalah bahwa pada tanggal 21 Mei 2011, akan terjadi pengangkatan, sedangkan saya dibaptis pada tanggal 28 Mei 2011. Jadi sebenarnya saya sempat menyesal mengapa dulu saya tidak ada keinginan untuk dibaptis. Untungnya, berita itu ternyata tidak benar dan hanya merupakan prediksi manusia semata. Saya bersyukur dan merasa sangat lega kalau Tuhan masih memberikan saya kesempatan untuk dibaptis. Saya tidak mau masuk neraka hanya karena belum dibaptis, padahal saya percaya kepada Tuhan Yesus. Namun karena pengalaman tersebut, saya sadar bahwa baptisan merupakan suatu hal yang sangat berharga dalam hidup saya karena pada waktu itu mungkin saja saya tidak sempat atau tidak keburu dibaptis.

Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang menjadi inspirasi saya, yaitu Yohanes 3 : 5 yang berbunyi demikian: Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Selain itu, ada juga beberapa ayat yang mengatakan bahwa kita harus memberi diri kita dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Jadi kalau kita menuruti Firman tersebut, berarti kita telah melakukan kehendak Bapa. Karena ada tertulis dalam Matius 7 : 21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Setelah saya dibaptis, ada banyak sekali perubahan yang saya alami. Saya merasakan sukacita yang sangat besar ketika saya baru saja dibaptis. Saya mulai bersungguh – sungguh, hidup hanya untuk Tuhan saja. Saya merasakan apa yang dinamakan “cinta mula – mula”, suatu perasaan di mana saya begitu mengasihi Tuhan Yesus dan ingin selalu dekat dengan Dia. Saya juga menjadi semakin yakin bahwa tidak ada jalan lain untuk mendapatkan keselamatan, yaitu hidup yang kekal di Kerajaan Sorga, selain daripada menyerahkan hidup kita sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan Yesus Kristus. Sebaik apapun perbuatan kita, sekeras apapun kita mencoba untuk menguduskan diri, kalau kita tidak percaya Yesus, maka tidak ada pilihan lain selain masuk neraka. Saya percaya dan saya yakin kalau saat ini saya sudah memilih jalan yang benar, sebuah jalan keselamatan yang pasti. Saya memilih untuk ikut Tuhan Yesus bukan hanya karena Tuhan Yesus sudah menebus dosa – dosa saya di kayu salib, melainkan juga karena kasihNya yang tiada ternilai, tiada terukur, dan tiada terkira yang setiap hari bahkan setiap saat selalu dicurahkan kepada saya. Tuhan Yesus sangat mengasihi kita sekalipun kita seringkali mendukakan hatinya. Jadi setelah saya menerima anugerah keselamatan, saya berusaha sebisa mungkin untuk tidak berkompromi dengan dosa. Saya tidak mau lagi hidup dan tinggal di dalam dosa dan mendukakan hati Tuhan. Memang tidak mungkin melakukan semua kehendak Tuhan dengan kekuatan kita sendiri. Tapi kita punya Roh Kudus yang selalu memberikan kekuatan kepada kita. Kalau kita mengandalkan kekuatan kita sendiri, kita tidak akan mampu berbuat apa yang baik dan berkenan di mata Tuhan karena hal tersebut sangatlah sulit, seperti misalnya dalam hal mengampuni, mengasihi musuh, tanpa pamrih, dan lain sebagainya.

Selain itu saya pun jadi lebih sungguh – sungguh dalam melayani Tuhan. Yang tadinya saya pelayanan hanya sekedar menyalurkan hobi dan tidak mengerti apa – apa tentang melayani Tuhan, sekarang saya mengerti kalau melayani Tuhan harus dilakukan dengan hati. Kita harus fokus dan menetapkan visi bahwa kita melakukannya bukan untuk manusia melainkan untuk Tuhan, hanya untuk menyenangkan hati Tuhan.

Selain memberikan kekuatan untuk melakukan Firman Tuhan, ternyata Roh Kudus juga memberikan sukacita dan damai sejahtera di hati kita. Tetapi semuanya itu tidak didapatkan dengan mudah dan begitu saja. Ada usaha yang harus kita lakukan, yaitu usaha untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, seperti misalnya bersaat teduh dengan membaca Firman Tuhan dan berdoa secara teratur. Dengan demikian, kita akan selalu dipenuhi oleh Roh Kudus dan mampu melakukan hal – hal yang menyenangkan hati Tuhan, yaitu hal – hal yang sepertinya tidak mungkin untuk bisa kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri sebagai manusia yang memiliki sifat dan kecenderungan untuk berbuat dosa. Setelah saya hidup di dalam Kristus, ada suatu sukacita tersendiri di dalam hati saya. Saya memiliki pengharapan yang baru di dalam Kristus. Pengharapan itu datang dari janji – janji Tuhan yang sangat berharga yang menjanjikan kemuliaan kepada umatNya yang setia sampai garis akhir.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.